Sharp Dirikan Pabrik Baru di Karawang, Akan Mulai Beroperasi April 2023

Sharp Dirikan Pabrik Baru di Karawang, Akan Mulai Beroperasi April 2023

KARAWANG - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mulai mendirikan pabrik baru di Karawang ditandai dengan peletakan batu pertama Kamis (24/2). Pabrik yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC) ini ditargetkan mulai beroperasi pada April 2023. Presiden Direktur Sharp Indonesia, Shinji Teraoka mengatakan, pendirian pabrik baru senilai 4 miliar yen atau setara Rp 582 miliar untuk mengincar penguasaan pasar 30 persen di market produk pendingin ruangan (AC) di Indonesia. Shinji optimistis, keberadaan pabrik AC Sharp ini akan semakin meningkatkan pangsa pasar AC Sharp di Indonesia. Dia menjelaskan, saat ini pangsa pasar domestik Sharp di produk AC mencapai 24 persen. "Pangsa pasar kami sekarang ada di angka 24 persen pasar AC. Kalau punya pabrik di sini, kami mau menuju 30 persen pangsa pasar AC di Indonesia," ujar Shinji. Shinji menambahkan, kapasitas produksi dari pabrik yang menempati lahan seluas 3,5 hektare (ha) ini diperkirakan dapat mencapai 1,2 juta sampai dengan 1,5 juta unit per tahun. "Indonesia memiliki pasar AC yang sangat menjanjikan. Demi memenuhi permintaan produk AC dengan harga yang kompetitif, Sharp memutuskan untuk membangun pabrik di Indonesia. Melalui pabrik AC ini, kami optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar dan mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia," ucapnya. Shinji menyampaikan, tahun pertama pengoperasiannya, Sharp Indonesia menargetkan produksi sekitar 900.000 unit AC per tahun, dan akan terus meningkat untuk ke depannya secara bertahap. "Target produksi di tahun 2023, estimasinya satu tahun itu 900.000 unit untuk tahun pertama produksi. Nanti ke depannya bisa mencapai 1,5 juta per tahun," tuturnya. National Sales Senior General Manager SEID, Andry Adi Utomo menambahkan, produk AC yang diproduksi di pabrik Indonesia, akan di pasarkan baik di pasar domestik maupun ekspor. Dengan perbandingan, 70% di-suplai ke pasar domestik dan 30% sisanya diperuntukkan pasar ekspor. "Kami jualnya ada dua channel, pasar domestik dan juga pasar ekspor pastinya, domestiknya 70%, ekspornya 30%. Ekspornya itu ke pasar Timur Tengah, Asia Tenggara dan, ASEAN," terang Andry. Andry menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas AC Sharp buatan Indonesia. Pasalnya, Sharp tetap akan menggunakan kualitas Jepang, dan mendatangkan langsung engineering dari Jepang untuk memastikan kualitas produknya tetap terjaga. "Tapi jangan khawatir, selama ini kami suplai (AC) dari China dan Thailand, nanti kami produksi di Indonesia tetap pakai kualitas Jepang. Jadi kami punya kualitas Jepang tapi harga Indonesia," kata Andry. (bbs/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: